Headline
Pemerintahan
Serang
0
Ketum LSM (TIKAM) TRANSPARANSI KAJIAN MASYARAKAT Dukung Penuh Program Walikota Serang Budi Rustandi
SERANG, Kalimati.id -- Ketua LSM (TIKAM) Transparansi Kajian Masyarakat Danny Pratama,menyatakan dukungan penuh terhadap Program- program serta langkah strategis yang di ambil oleh Walikota Serang terutama Kota berbasis bisnis.
Kita ketahui Walikota Serang Budi Rustandi menyerukan ajakan besar kepada ratusan perusahaan di wilayahnya untuk bergotong royong membangun Kota Serang lewat program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Ajakan itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi Badan Usaha dan Forum CSR Kota Serang yang digelar di kawasan Cipocok Jaya, Rabu 23 April 2025.
Danny mengatakan kota berbasis bisnis umumnya menitikberatkan pada pengembangan ekosistem bisnis yang mendukung inovasi, kewirausahaan, dan pertumbuhan ekonomi lokal secara berkelanjutan. Pendekatan ini melibatkan beberapa aspek kunci, antara lain:
Analisis potensi lokal dan kebutuhan ekonomi kota untuk menentukan sektor unggulan yang dapat dikembangkan.
Penguatan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan yang relevan dengan kebutuhan pasar lokal.
Kemitraan antara pelaku usaha lokal dengan industri dan korporasi besar untuk transfer pengetahuan dan pelatihan.
Strategi pemasaran dan branding kota untuk meningkatkan citra dan daya tarik investasi.
Fasilitasi koneksi antar pelaku bisnis melalui forum atau acara berkala.
Dukungan layanan bisnis dan akses ke pendanaan seperti pinjaman, hibah, dan modal ventura.
Pemberdayaan komunitas dan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Diversifikasi ekonomi untuk mengurangi risiko ketergantungan pada satu sektor.
Program Corporate Social Responsibility (CSR) yang melibatkan perusahaan besar demi kesejahteraan masyarakat.
Evaluasi dan perbaikan berkelanjutan terhadap program pengembangan bisnis.
"Danny mengatakan pembangunan kota bisnis jangan sampai meninggalkan budaya lokal menekankan integrasi kearifan lokal dan nilai budaya dalam setiap aspek pembangunan untuk menciptakan harmoni antara modernisasi dan pelestarian budaya,"ujar Danny.
Danny mengatakan ada beberapa hal yang harus di perhatikan agar program tersebut dapat berjalan dengan lancar di antaranya:
Strategi berbasis sosial budaya : Pembangunan kota bisnis harus melibatkan partisipasi masyarakat dan tokoh adat, serta memanfaatkan kearifan lokal dan nilai budaya sebagai fondasi perencanaan., strategi ini memperkuat identitas lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengintegrasikan tradisi budaya ke dalam kebijakan pembangunan.
Revitalisasi budaya dan ruang kota : Pelestarian dan revitalisasi pasar tradisional, bangunan bersejarah, serta festival budaya menjadi bagian penting dalam pembangunan kota agar budaya lokal tetap hidup dan menjadi ikon kota. Pendekatan ini juga dapat mendorong pariwisata kreatif dan ekonomi kreatif yang berkelanjutan.
Pendekatan inklusif dan partisipatif : Melibatkan komunitas lokal dalam proses pengambilan keputusan dan pengembangan ekonomi kreatif, sehingga pembangunan tidak hanya mengutamakan aspek ekonomi tetapi juga sosial budaya yang memperkuat kohesi sosial dan identitas lokal.
Penggabungan kearifan lokal dengan teknologi modern : Pendekatan hibrida yang mengintegrasikan efisiensi teknologi dengan nilai-nilai tradisional dapat memastikan pembangunan yang berkelanjutan tanpa mengorbankan budaya lokal. Contohnya penerapan sistem manajemen berbasis adat yang diselaraskan dengan teknologi ramah lingkungan.
Bisnis budaya lokal sebagai peluang ekonomi : Pengembangan bisnis yang memanfaatkan warisan budaya dan nilai lokal, seperti wisata desa berbasis budaya, dapat menjadi sumber pendapatan dan memperkuat ekonomi lokal tanpa menghilangkan identitas budaya.
"Secara keseluruhan,Danny mengatakan pembangunan kota bisnis yang tidak meninggalkan budaya lokal memerlukan perencanaan yang sistematis, partisipasi aktif masyarakat, dan penghargaan terhadap nilai-nilai budaya sebagai modal utama dalam pembangunan berkelanjutan,"pungkasnya.
Redaksi: Putera Yudha
Via
Headline